
Bagi Anda pengguna Plugin Yoast SEO, mungkin Anda bertanya-tanya:
- Apakah indikator Yoast harus selalu hijau untuk bisa ranking di Google?
- Dengan memasang plugin Yoast, apakah sebuah blog lebih mudah untuk ranking?
- Apa yang terjadi jika indikator Yoast tidak hijau?
Saya akan sharing pengalaman selama menggunakan plugin ini, semoga Anda bisa mendapat pelajaran dari pengalaman tersebut.
Sebelum itu, saya ingin kembali ke tahun 2015, tahun dimana saya baru mulai ngeblog.
Sebagai blogger pemula, saya rajin baca sana sini, belajar sana sini agar blog saya ‘keren’, baik keren secara tampilan maupun secara konten.
Sekian bulan berjalan, ternyata blog saya sepi, gak ada yang baca.
Setelah saya tanya ke teman-teman sesama blogger, rajin baca-baca artikel, mencari tau kenapa blog saya sepi, ternyata jawabannya adalah saya tidak memakai prinsip-prinsip SEO saat menulis konten.
Alhasil tidak ada satupun artikel saya yang berhasil nangkring di halaman pencarian Google.
Singkat cerita, akhirnya saya mulai belajar SEO, belajar bagaimana memasang Google Analytics di blog, belajar bagaimana cara agar blog bisa terindex oleh Google, dan hal penting lainnya.
Dan salah satu trik yang banyak direkomendasikan saat itu adalah saya harus install Plugin Yoast SEO.
Dan ini adalah pengalaman saya menggunakan plugin Yoast dan kaitannya dengan ranking.
Daftar Isi
Plugin Yoast SEO Bukan Tongkat Sihir
Di awal-awal ngeblog, saya pikir dengan saya memasang plugin Yoast akan secara otomatis menaikkan ranking artikel yang saya tulis, ternyata SALAH BESAR.
Plugin Yoast SEO bukanlah tongkat sihir yang bisa menaikkan ranking blog dalam waktu sekejap.
Jika Anda masih punya mindset seperti itu, maka buang jauh-jauh.
Yoast SEO adalah alat bantu yang membuat artikel kita sedikit lebih ramah SEO.
Contoh…
Dalam kaidah SEO, kita harus menempatkan kata kunci di meta title atau judul.
Saat Anda lupa menaruh kata kunci di judul, maka plugin Yoast akan memberikan saran agar Anda menyisipkan kata kunci di judul artikel yang Anda tulis.
Intinya, plugin ini hanya memberikan saran atau rekomendasi.
Sisanya terserah Anda, mau diikuti silahkan, mau dihiraukan pun silahkan, semua pilihan Anda.
Tidak ada kewajiban.
Plugin Yoast SEO Hanya untuk Optimasi On-Page
Melanjutkan pembahasan di atas, Plugin Yoast SEO hanya bisa memberikan rekomendasi apa yang sebaiknya Anda lakukan.
Tapi rekomendasi ini hanya untuk optimasi SEO On-Page.
Walaupun optimasi On-Page adalah hal yang sangat krusial, namun Anda tidak bisa menghiraukan aspek lainnya.
Karena dalam ilmu SEO, ada yang namanya riset keyword, optimasi SEO On-Page, optimasi Off-Page, dan ratusan ranking factor lainnya yang harus Anda perhatian.
Anggap saja SEO On-Page Anda bagus, indikator Yoast hijau semua, tapi Anda tidak melakukan optimasi Off-Page, maka artikel Anda tidak akan maksimal.
Sebaliknya, Anda fokus di Off-Page tapi tidak melupakan On-Page, hasilnya akan sama, artikel Anda tidak akan maksimal.
Intinya, untuk menempati ranking tinggi di Google tidak bisa mengandalkan satu faktor saja, karena semuanya saling terkait.
Apakah Indikator Yoast Harus Hijau agar Bisa Ranking? Ini Pengalaman Saya
Jawabannya: YA dan TIDAK.
Kenapa jawabannya YA, begini penjelasannya…
Beberapa artikel yang saya tulis di blog pribadi saya Alhamdulillah bisa ranking di halaman 1 Google, dan itu memberikan banyak trafik setiap harinya.
Ini salah satu contohnya.

Berdasarkan plugin Yoast, artikel di atas mempunyai skor Good (indikatornya hijau).
Dari 14 metrik yang Yoast rekomendasikan, ada 12 metrik yang hijau, 1 yang orange dan 1 yang merah.
Dan Alhamdulillah bisa ranking.

Dan kenapa saya juga menjawab TIDAK, ini penjelasannya…
Artikel rumus copywriting di atas bisa ranking karena banyak faktor, salah satunya karena persaingan kata kunci yang tidak begitu sulit (persaingannya sedang) dan kontennya komprehensif.
Sehingga jauh lebih mudah untuk dapat ranking.
Tapi jika Anda mentarget kata kunci yang mudah (persaingannya rendah), maka Anda tetap bisa ranking walaupun indikator Yoast Anda orange atau pun merah.
Tentu dengan mengutamakan konten yang valuable untuk user.
Karena ada juga blog atau website yang tidak menggunakan plugin Yoast tetap bisa ranking di halaman 1 Google.
Ini bukan soal pluginnya, tapi bagaimana cara kita mengoptimasinya.
Kesimpulan
Sejatinya, plugin hanyalah alat bantu untuk meningkatkan performa blog kita, tapi menu utamanya tetap konten yang kita buat.
Karena user tidak butuh plugin apa yang kita pakai, tapi mereka butuh dengan setiap konten yang kita tulis, jadi fokuslah menyajikan konten-konten yang valuable untuk user.
Jika blog atau website Anda baru, maka mulailah dengan mentarget kata kunci dengan persaingan rendah, kemudian lakukan optimasi On-Page, bisa memakai bantuan plugin Yoast atau plugin SEO lainnya, seperti RankMath, All in SEO Pack, dll.
Terakhir, jangan lupakan ranking factor yang lain seperti mobile friendliness, core web vital, https security, dan masih banyak lagi.