
Mem-backup situs adalah aktivitas penting yang harus dilakukan oleh para pemilik blog maupun website, karena kalau terjadi error ataupun masalah lainnya, situs bisa dikembalikan ke keadaan awal, maka dari itu setiap pemilik situs harus tau cara backup WordPress.
Hari ini saya akan share kepada Anda cara backup WordPress dengan bantuan plugin UpdraftPlus, semuanya otomatis dan bisa dilakukan dengan sekali klik.
Berikut topik yang akan kita bahas:
- Kenapa harus melakukan backup situs? Apa urgensinya?
- Data apa saja yang harus di-backup?
- Step by step backup situs WordPress
Mari kita mulai.
Daftar Isi
Kenapa Harus Melakukan Backup Situs?
Mem-backup situs WordPress bisa dilakukan secara manual maupun otomatis, tapi sebelum mambahas itu, alangkah lebih baiknya Anda mengetahui alasan kenapa Anda harus melakukan backup.
1. Menghindari Kehilangan Data
Kehilangan data adalah mimpi buruk, begitu pun bagi Anda pemilik blog atau situs yang berbasis WordPress, saat ada data yang hilang, maka situs tidak akan bisa diakses oleh pengguna.
Ketika Anda melakukan backup secara berkala, baik bulanan, pekanan, maupun harian, Anda bisa meminimalisir potensi kehilangan data, karena Anda selalu punya file cadangan saat terjadi masalah di situs Anda.
2. Keamanan Situs
Di era serba online ini, kita harus hati-hati karena kejahatan dunia maya bisa menimpa kita kapan pun, termasuk serangan-serangan terhadap situs kita baik yang dilakukan oleh hacker maupun malware.
Sehingga, melakukan backup secara berkala adalah hal wajib.
3. Menghindari Kegagalan Update
Seperti Anda tau, platform WordPress seringkali melakukan update, baik content management system-nya maupun komponen situs lainnya seperti plugin dan tema/theme.
Tidak jarang proses update ini mengalami kegagalan, entah karena jaringan, atau memang faktor internal lainnya.
Untuk menghindari hal itu, Anda disarankan untuk selalu mempunyai file backup, karena kalau terjadi kegagalan update, Anda masih bisa me-restore situs Anda ke keadaan awal.
4. Human and Hardware Error
Alasan keempat adalah menghindari human error dan hardware error.
Anda sebagai pemilik situs bisa saja melakukan kesalahan (human error), yang mungkin tidak sengaja, tapi tetap berakibat buruk untuk situs Anda, maka file backup menjadi penting.
Atau ada hardware yang error, sebagai contoh mungkin server yang Anda gunakan mengalami kerusakan, karena yang namanya hardware pasti ada saja errornya.
Hal diatas tidak akan menjadi masalah jika Anda sudah melakukan backup rutin terhadap situs Anda.
Selanjutnya kita akan membahas, data apa saja yang harus Anda amankan saat melakukan backup.
Data Apa Saja yang Harus Anda Backup?
Sebuah situs WordPress terdiri dari beberapa file, dan berikut adalah data/file yang harus Anda backup secara berkala.
1. Database
Database adalah sekumpulan data yang terkumpul dalam satu tempat, fungsinya mirip seperti lemari arsip, semua arsip terletak di sana dan jika Anda membutuhkannya, Anda tinggal mencari di lemari tersebut.
Data-data situs Anda juga terkumpul dalam database, dan ini adalah file pertama yang harus Anda backup.
2. Plugins
Kedua, Anda harus mem-backup plugin-plugin yang Anda pakai di situs WordPress Anda.
Plugin adalah semacam software yang bisa Anda install di situs WordPress Anda, fungsinya untuk meningkatkan performa dan mendapatkan fitur-fitur tambahan tanpa perlu keahlian coding.
Saat Anda mempunya file backup-nya, Anda tidak perlu install dari awal lagi jika terjadi masalah di situs Anda.
3. Tema
File selanjutnya adalah tema atau theme.
Tema berfungsi untuk merias situs Anda menjadi lebih menarik, tentu setiap tema punya karakteristik masing-masing, ada yang didesain untuk situs berita, blog personal, maupun web portofolio.
Semua tergantung tipe dan tujuan situs Anda.
Saya yakin tema yang Anda pakai saat ini adalah tema terbaik yang Anda pilih, maka dari itu Anda perlu melakukan backup secara berkala sehingga saat terjadi error, Anda bisa mengembalikan tema beserta semua kustomisasinya.
Jika Anda membutuhkan panduan lengkap cara mengganti tema WordPress, Anda bisa baca di artikel ini.
Anda akan belajar:
- Apa yang harus Anda lakukan sebelum mengganti tema
- Cara mudah mengganti tema
- Apa yang harus dilakukan setelah mengganti tema WordPress
Karena mengganti tema bukan hal sepele, ini adalah hal yang sangat besar, salah langkah akan berakibat buruk pada situs Anda.
4. File Upload
File upload adalah file-file yang telah Anda upload ke situs WordPress Anda, seperti postingan, gambar, dan file lainnya.
Anda harus mengamankan data ini karena ini merupakan data yang sangat krusial bagi sebuah situs.
Anda tidak perlu khawatir, karena di sub judul berikutnya Anda akan belajar bagaimana cara mem-backup file-file di atas dengan mudah, walaupun Anda pemula.
Cara Backup WordPress dengan Plugin UpdraftPlus
Ini adalah inti bahasan kita hari ini, step by step mem-backup situs WordPress dengan mudah, di panduan ini kita akan menggunakan bantuan plugin bernama UpdraftPlus.
UpdraftPlus merupakan salah satu dari sekian banyak plugin yang berfungsi untuk backup, namun bagi saya, ini adalah plugin termudah.
1. Install Plugin UpdraftPlus
Langkah pertama adalah meng-install plugin UpdraftPlus-nya terlebih dahulu.
- Masuk ke dashboard situs WordPress Anda.
- Pilih menu Plugins > Add New

- Di search box, Anda bisa ketikkan “Updraft” sampai muncul plugin UpdraftPlus seperti gambar di bawah ini.

- Klik tombol Install Now, tunggu sampai prosesnya selesai.

- Klik tombol Activate untuk mengaktifkan plugin UpdraftPlus.

2. Setting Periode Backup
Di tahap kedua ini, Anda akan menentukan periode backup yang ingin Anda pakai, apakah ingin melakukan backup harian, mingguan, bulanan atau bahkan setiap sekian jam.
Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Setelah proses aktivasi selesai, Anda bisa pergi ke menu Setting > UpdraftPlus Backups.

- Pergi ke menu Setting plugin UpdraftPlus

- Selanjutnya Anda tinggal memilih periode backup yang ingin Anda gunakan. Ada dua pengaturan yang harus Anda tetapkan, Files backup schedule dan Database backup schedule.


Sebagai contoh, saya akan memilih periode Weekly atau backup otomatis setiap 1 pekan.
- Setelah Anda menentukan waktu periode backup, langkah selanjutnya adalah memilih tempat untuk menyimpan file backup situs WordPress Anda, karena backup ini akan dilakukan secara otomatis.
Ada 16 opsi tempat penyimpanan, tapi yang populer dan familiar buat kita ada Dropbox dan Google Drive, Anda bisa pilih salah satu dari dua opsi tersebut, kalau saya biasanya pakai Dropbox, karena Google Drive saya pakai untuk keperluan pekerjaan dan lainnya.

Anda boleh mengikuti saya pakai Dropbox, atau pakai Google Drive, semua terserah Anda.
Tapi saya akan mencontohkan menggunakan Dropbox.
- Step berikutnya adalah klik media penyimpanan yang ingin Anda gunakan, kalau saya pakai Dropbox.
- Setelah itu, klik Save Changes di bagian paling bawah.

Setelah Anda klik tombol Save Changes, maka Anda harus mengkonfigurasi Dropbox dan situs Anda supaya mereka bisa saling terhubung.
3. Hubungkan Akun Dropbox/Google Drive
Secara otomatis, saat Anda klik tombol Save Changes, maka akan muncul konfigurasi yang harus Anda lakukan untuk menghubungkan akun Dropbox/Google Drive Anda dengan situs WordPress.
Nantinya akan muncul popup seperti gambar di bawah ini, Anda tinggal klik link yang mereka sediakan.

Kalau belum punya akun Dropbox, Anda bisa registrasi dulu dengan cara klik link Create Account.
Kalau sudah Anda bisa login dengan email dan password yang Anda punya.

Jika Anda baru membuat akun, maka nanti akan muncul tampilan seperti di bawah ini, selanjutnya Anda bisa klik Allow.
Proses ini dilakukan agar plugin UpdraftPlus bisa mengakses akun Dropbox Anda dan kemudian bisa menyimpan file backup situs Anda di akun Dropbox.

Setelah itu Anda tinggal klik tombol Complete Setup untuk proses sinkronisasi ini.

Setelah klik tombol Complete Setup, biasanya Anda akan diminta untuk login ulang ke dashboard situs WordPress Anda.
Setelah itu, pastikan konfigurasi Anda berhasil, jika berhasil maka akan muncul keterangan seperti di bawah ini:

Note: Jika Anda menggunakan akun Dropbox gratisan, maka batas kapasitasnya adalah 2 GB.
Selesai.
Situs WordPress Anda akan dibackup secara otomatis setiap pekan, nantinya file backup secara otomatis akan disimpan di akun dropbox Anda.
Anda bisa mengakses file backup situs Anda di menu Apps > UpdraftPlus.com.

Semua file penting otomatis akan ter-backup oleh UpdraftPlus, baik itu file database, plugins, themes, upload, dll.
Anda hanya melakukan setting sekali, sisanya akan dilakukan oleh plugin UpdraftPlus, dengan demikian situs Anda minim kemungkinan mengalami masalah, jika suatu saat terjadi masalah, Anda bisa dengan mudah mengembalikan situs Anda kembali.
Itulah cara backup WordPress dengan cara paling mudah, pemula pun bisa mengaplikasikannya.